Pulang (2022) adalah film drama keluarga emosional karya Azhar Kinoi Lubis yang menyoroti makna perjalanan, kejujuran, dan perpisahan dalam lingkup rumah tangga yang perlahan retak. Dengan cerita yang sederhana namun menyentuh, film ini mengajak penonton untuk memahami bahwa dalam setiap perpisahan, ada cinta yang tetap diam-diam bertahan di antara luka dan penyesalan.
SINOPSIS
Pulang (2022) mengikuti perjalanan keluarga kecil yang tampak bahagia di permukaan. Pras (Ringgo Agus Rahman) dan Santi (Imelda Therinne) memutuskan untuk melakukan perjalanan ke rumah orang tua Pras di Jawa Timur. Bersama dua anak mereka, Rindu (Adhisty Zara) dan Biru (Muzakki Ramdhan), mereka memulai perjalanan panjang yang penuh canda, nostalgia, dan diam-diam — kebohongan yang akan mengubah segalanya.
Sebelum perjalanan dimulai, Pras dan Santi sudah sepakat untuk berpisah setelah tiba di rumah Eyang. Namun keduanya memilih untuk menunda pengumuman itu demi anak-anak mereka, berharap perjalanan ini bisa menjadi “liburan terakhir” sebagai keluarga utuh. Dalam perjalanan darat itu, kenangan masa lalu, perdebatan kecil, dan kebersamaan sederhana menciptakan suasana yang hangat namun sarat ketegangan emosional.
Sepanjang jalan, kamera menangkap detail kecil — tawa anak-anak di kursi belakang, pandangan kosong Santi ke luar jendela, dan ekspresi lelah Pras yang menahan perasaan bersalah. Dalam setiap dialog ringan, terselip luka yang belum sempat disembuhkan. Saat berhenti di sebuah rest area, Rindu tanpa sengaja mendengar percakapan orang tuanya tentang perceraian. Sejak itu, perjalanan keluarga tersebut berubah menjadi perjalanan penuh kebisuan dan air mata yang tertahan.
Konflik memuncak saat mobil mereka mogok di tengah hutan kecil. Di situ, mereka harus bermalam bersama, memaksa semua anggota keluarga menghadapi kejujuran yang selama ini dihindari. Dalam keheningan malam, Santi menangis di bawah cahaya senter kecil, sementara Pras berusaha menjelaskan bahwa cinta kadang tidak cukup untuk mempertahankan kebersamaan. “Aku nggak berhenti sayang,” katanya pelan, “aku cuma nggak bisa lagi bertahan.”
Film ini memperlihatkan bahwa perpisahan tidak selalu berarti kebencian. Rindu, yang awalnya marah dan menolak kenyataan, akhirnya memahami bahwa orang tuanya tetap saling menghormati. Dalam adegan penutup, keluarga itu tiba di rumah Eyang. Semua tampak seperti keluarga biasa, makan bersama, bercanda ringan — namun kamera perlahan menjauh, memperlihatkan wajah-wajah yang menahan duka di balik senyum.
Dengan narasi tenang, pencahayaan alami, dan dialog yang realistis, Pulang (2022) menggambarkan kisah keluarga modern yang rapuh namun jujur. Azhar Kinoi Lubis menghadirkan drama yang tidak melebih-lebihkan emosi, tetapi menembus ke dalam hati melalui kesederhanaan.
Pulang (2022) adalah pengingat bahwa setiap perjalanan memiliki akhir, dan terkadang, cinta terbesar justru terlihat dalam keberanian untuk melepaskan.
Tonton langsung Pulang (2022) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan rasakan kehangatan, luka, serta makna pulang dalam keluarga yang belajar menghadapi kenyataan hidup.
