Anemone (2025) adalah film drama psikologis-romantis Indonesia yang menelusuri kompleksitas cinta, kehilangan, dan penyembuhan batin melalui simbolisme lautan. Dengan pendekatan sinematik yang lembut dan penuh makna, film ini mengajak penonton menyelami kisah dua jiwa terluka yang dipertemukan oleh takdir di tepi pantai — tempat di mana luka dan harapan saling bertautan seperti riak ombak yang tak pernah berhenti.
SINOPSIS
Anemone (2025) mengisahkan Alya (Prilly Latuconsina), seorang fotografer muda yang kehilangan tunangannya dalam kecelakaan laut. Sejak peristiwa itu, hidupnya menjadi sunyi dan penuh rasa bersalah. Ia memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan menetap di sebuah kota pesisir di Bali, mencoba melupakan masa lalu dengan memotret kehidupan laut dan keindahan alam. Namun, di balik ketenangan itu, Alya terus dihantui mimpi-mimpi tentang laut dan suara seseorang yang memanggil namanya dari kejauhan.
Dalam kesepiannya, Alya bertemu Niko (Jefri Nichol), seorang penyelam yang juga menyimpan luka masa lalu. Niko adalah mantan anggota tim SAR laut yang berhenti setelah gagal menyelamatkan korban tenggelam dalam misinya. Pertemuan mereka di awal terasa canggung — dua orang dengan luka yang berbeda namun serupa: sama-sama kehilangan seseorang di laut yang sama. Seiring waktu, mereka mulai membuka diri dan menemukan kembali arti hidup melalui percakapan sederhana dan perjalanan mereka menyelam bersama.
Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus. Alya merasa ketakutan setiap kali berada di laut, sementara Niko masih dihantui rasa bersalah terhadap korban yang tidak bisa ia selamatkan. Ketika Alya menemukan kamera bawah laut milik tunangannya yang hilang — dan di dalamnya terdapat rekaman terakhir sebelum kecelakaan — rahasia lama mulai terkuak. Alya mengetahui bahwa tunangannya sempat terlibat dalam proyek penelitian rahasia tentang “anemone laut” yang konon dapat menyimpan gelombang suara manusia.
Obsesi Alya terhadap rekaman itu membawanya pada pencarian spiritual dan ilmiah di mana batas antara hidup dan mati mulai kabur. Niko berusaha menyadarkannya, namun semakin Alya menggali masa lalu, semakin dalam pula ia terseret ke dalam kenangan yang tak bisa dilepaskan. Dalam adegan yang menyayat hati, Alya menyelam sendirian ke titik lokasi kecelakaan dan “bertemu” suara kekasihnya di kedalaman laut — adegan ini menjadi simbol penerimaan dan perpisahan.
Film mencapai puncak emosional saat Alya akhirnya bangkit dari laut dengan tenang, seolah melepaskan beban yang selama ini menenggelamkannya. Ia menatap matahari terbit di pantai bersama Niko, membiarkan gelombang membawa kenangan dan membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Anemone (2025) menghadirkan paduan visual laut yang menenangkan, musik melankolis, dan naskah yang puitis, menjadikannya salah satu drama romantis paling indah tahun ini. Film ini menggambarkan bahwa cinta sejati tidak selalu tentang memiliki, melainkan tentang berani melepaskan dengan damai — seperti anemone yang tetap indah meski terombang-ambing ombak.
Tonton langsung Anemone (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan rasakan kisah cinta emosional yang menyelam jauh ke dasar hati manusia.
