Nos Frangins (2022) adalah film drama sejarah asal Prancis yang disutradarai oleh Rachid Bouchareb, mengangkat kisah nyata dua pemuda Aljazair yang menjadi korban kekerasan polisi pada tahun 1986 di Paris. Dengan pendekatan yang tenang namun menghantam emosi, film ini menelusuri luka sosial yang ditinggalkan oleh diskriminasi dan kekerasan rasial di Eropa.
SINOPSIS
Nos Frangins (2022) mengisahkan tragedi kelam yang mengguncang Prancis pada malam musim dingin tahun 1986. Film ini berpusat pada dua pemuda keturunan Aljazair — Malik Oussekine dan Abdel Benyahia — yang terbunuh secara tragis akibat tindakan brutal aparat keamanan dalam dua peristiwa berbeda, namun saling terhubung oleh ketidakadilan dan kebisuan negara.
Cerita dimulai ketika Paris sedang bergolak. Gelombang demonstrasi mahasiswa menentang reformasi pendidikan meluas di seluruh negeri. Dalam kekacauan malam itu, Malik Oussekine, seorang pemuda yang tidak terlibat langsung dalam protes, terjebak di tengah kejaran polisi anti-huru-hara. Di lorong gelap, ia dipukuli hingga tewas oleh petugas — sebuah tindakan brutal yang kemudian mengguncang opini publik Prancis.
Sementara itu, di bagian lain kota, Abdel Benyahia, seorang pemuda dari keluarga imigran yang tinggal di pinggiran Paris, ditembak mati oleh polisi ketika mencoba melerai pertengkaran. Kedua kematian ini terjadi dalam rentang waktu hanya beberapa jam, mencerminkan wajah kelam hubungan antara aparat dan komunitas imigran di Prancis.
Film Nos Frangins (2022) menggunakan gaya narasi dokumenter-drama yang kuat, memadukan kesaksian keluarga korban, rekonstruksi peristiwa, dan arsip nyata. Rachid Bouchareb, sutradara kawakan yang dikenal lewat film-film bertema identitas dan kolonialisme seperti Indigènes dan Hors-la-loi, menghadirkan kisah ini dengan sensitivitas luar biasa — bukan hanya sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai seruan moral tentang kemanusiaan dan keadilan.
Kisah film ini tidak berfokus pada kekerasan itu sendiri, tetapi pada dampak mendalam terhadap keluarga dan masyarakat. Ibu Malik, dalam kesedihan dan ketidakpercayaan, berjuang menghadapi birokrasi dingin dan media yang memutarbalikkan fakta. Di sisi lain, keluarga Abdel menolak diam, menuntut agar dunia tahu kebenaran. Melalui potongan cerita mereka, film ini memperlihatkan bagaimana dua tragedi berbeda menyatu menjadi satu suara: jeritan untuk kebenaran.
Sinematografi Nos Frangins (2022) dibuat dengan warna redup dan pencahayaan alami, menciptakan nuansa realisme sosial yang kuat. Kamera bergerak pelan, mengikuti langkah-langkah keluarga korban dalam menghadapi duka dan tekanan sosial, seolah membawa penonton langsung ke dalam emosi mereka.
Klimaks film datang ketika dua keluarga akhirnya menyadari bahwa tragedi mereka bukan kebetulan, melainkan cermin dari sistem yang gagal melindungi warganya. Mereka bersatu dalam keheningan, berdiri di hadapan media dan aparat, dengan satu pesan: “Kami tidak akan diam lagi.”
Nos Frangins (2022) menutup ceritanya dengan montase dokumenter — foto, arsip berita, dan pernyataan asli dari tahun 1986 — mempertegas bahwa kisah ini bukan fiksi. Ia adalah bagian dari sejarah nyata Prancis yang masih meninggalkan luka hingga hari ini.
Film ini bukan hanya sebuah drama sejarah, melainkan pengingat moral tentang harga kemanusiaan dan pentingnya suara yang menentang ketidakadilan.
Tonton langsung Nos Frangins (2022) subtitle Indonesia hanya di Filmkita21, dan saksikan kisah nyata yang menggetarkan hati tentang keluarga, kehilangan, dan perjuangan mencari kebenaran.
