Saw (2004) adalah film horor psikologis legendaris garapan James Wan yang melahirkan salah satu waralaba terseram dan paling berpengaruh dalam sejarah perfilman modern. Dengan konsep permainan maut dan misteri moral yang mengguncang, film ini memperkenalkan sosok Jigsaw, pembunuh berakal logis yang menguji moral manusia dengan cara paling ekstrem.
SINOPSIS
Saw (2004) dibuka dengan adegan ikonik: dua pria terbangun di dalam kamar mandi kumuh yang dikunci rapat. Di antara mereka tergeletak mayat dengan pistol dan tape recorder di tangan. Mereka adalah Dr. Lawrence Gordon (Cary Elwes), seorang dokter bedah yang dihormati, dan Adam (Leigh Whannell), seorang fotografer serabutan. Tak satu pun dari mereka tahu bagaimana bisa berada di sana. Namun segera mereka menyadari bahwa mereka adalah bagian dari permainan mengerikan yang dikendalikan oleh sosok misterius bernama Jigsaw.
Pesan pertama yang mereka dengar dari rekaman berbunyi: “Jika ingin keluar hidup-hidup, salah satu dari kalian harus membunuh yang lain sebelum waktu habis.” Dalam ruangan itu, setiap benda, noda darah, dan pipa menjadi petunjuk menuju kebebasan — atau kematian. Perlahan, teka-teki mulai terungkap: Jigsaw bukan pembunuh biasa, melainkan seseorang yang “menguji” korbannya dengan membuat mereka menghargai hidup melalui penderitaan ekstrem.
Sementara itu, Detective Tapp (Danny Glover) yang terobsesi menangkap Jigsaw terus memburu pelaku, meski obsesinya telah membuatnya kehilangan segalanya — termasuk kewarasannya. Penyelidikan yang ia lakukan membuka lapisan-lapisan kelam: dari ruang penyiksaan tersembunyi hingga jebakan mekanis yang didesain dengan presisi sadis, setiap korban memiliki hubungan moral dengan dosa masa lalu mereka.
Ketegangan meningkat ketika Dr. Gordon menemukan bahwa keluarganya diculik, dan waktu semakin menipis. Ia harus memilih antara prinsip moral atau kehidupan keluarganya. Adegan klimaksnya yang brutal dan menegangkan — ketika Gordon melakukan tindakan tak terbayangkan demi bertahan hidup — menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam genre horor modern.
Namun plot twist terakhir adalah yang paling mencengangkan: mayat yang sejak awal tergeletak di tengah ruangan ternyata adalah John Kramer (Tobin Bell), sang Jigsaw sendiri. Ia bangkit dengan tenang, mengucapkan kata dingin “Game over”, lalu menutup pintu baja, meninggalkan Adam menjerit di kegelapan. Ending itu menjadi simbol filosofi film ini — bahwa terkadang monster bukanlah mereka yang membunuh, tetapi mereka yang percaya sedang “mendidik.”
Saw (2004) bukan hanya film horor berdarah, tetapi juga eksperimen moral yang menggali makna hidup, dosa, dan keadilan dengan cara brutal dan penuh teka-teki. Disutradarai dengan bujet minim namun ide brilian, film ini membuka jalan bagi subgenre torture horror dan membuktikan bahwa ketegangan psikologis bisa jauh lebih menakutkan daripada darah semata.
Tonton langsung Saw (2004) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan rasakan ketegangan permainan maut Jigsaw yang akan menguji moral, logika, dan batas keberanianmu hingga detik terakhir.
