Perewangan (2024) adalah film horor mistis karya Awi Suryadi, sutradara di balik kesuksesan Danur dan KKN di Desa Penari. Dengan naskah garapan Andri Cahyadi, film ini menghadirkan teror lokal yang sarat dengan mitologi Jawa tentang roh perewangan — makhluk gaib penolong dukun yang bisa berbalik menjadi pembawa malapetaka.
SINOPSIS
Perewangan (2024) menceritakan kisah Sekar (Hana Malasan), seorang mahasiswi antropologi yang kembali ke desa kelahirannya di lereng Gunung Lawu untuk meneliti praktik spiritual kuno masyarakat setempat. Ia tertarik pada legenda perewangan — roh penjaga yang disebut-sebut dapat memberikan kekuatan dan keberuntungan kepada manusia, asalkan diberi “imbalan” berupa sesaji tertentu. Namun, semakin dalam ia menelusuri kisah itu, semakin banyak hal menyeramkan yang mulai terjadi di sekitarnya.
Desa tempat Sekar tinggal tampak damai pada siang hari, tetapi berubah mencekam di malam hari. Suara gamelan tanpa sumber, bayangan berjalan di belakang rumah, dan mimpi-mimpi aneh mulai menghantui dirinya. Penduduk desa memperingatkan agar ia tidak melanjutkan penelitiannya, terutama setelah kematian misterius seorang dukun tua bernama Mbah Wiryo (Otig Pakis) yang diyakini memiliki perewangan paling kuat di daerah itu.
Sekar yang skeptis tetap melanjutkan risetnya, dan menemukan naskah kuno berisi mantra pemanggilan perewangan yang sudah lama dilarang dibaca. Dalam sebuah upacara tradisi yang ia dokumentasikan untuk keperluan skripsi, Sekar tanpa sengaja mengucapkan sebagian mantra tersebut. Sejak malam itu, hidupnya berubah total — ia mulai melihat sosok perempuan tinggi berambut panjang yang terus mengikutinya di mana pun ia pergi.
Roh itu awalnya menolong Sekar: melindunginya dari bahaya, bahkan memberinya penglihatan masa depan. Namun semakin lama, bantuan itu berubah menjadi kendali. Perewangan mulai menuntut “balas jasa”, memanipulasi mimpi dan mengorbankan orang-orang yang dekat dengannya. Sekar perlahan kehilangan kendali atas tubuh dan pikirannya sendiri.
Kengerian mencapai puncak saat Sekar mengetahui rahasia mengejutkan: perewangan itu sebenarnya adalah roh ibunya sendiri, Sulastri (Ersa Mayori), yang tewas dalam ritual gagal bertahun-tahun silam. Dengan bantuan Raka (Baskara Mahendra), seorang jurnalis yang menyelidiki serangkaian kematian aneh di desa itu, Sekar berusaha menghentikan roh jahat tersebut melalui ritual pemutusan ikatan spiritual. Namun setiap langkah menuju pembebasan justru memperkuat kekuatan perewangan, yang kini berambisi untuk hidup kembali melalui tubuh anaknya sendiri.
Dalam adegan klimaks yang menegangkan di tengah hutan berkabut, Sekar menghadapi roh ibunya dalam ritual terakhir. Dengan air mata dan doa, ia memutuskan untuk membakar naskah kuno dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Api menyala, teriakan gaib bergema, dan perewangan pun musnah — meninggalkan luka batin yang tak akan pernah sembuh.
Perewangan (2024) menampilkan gabungan horor budaya, atmosfer kelam, dan pesan moral tentang batas antara spiritualitas dan keserakahan manusia. Dengan visual sinematik khas Awi Suryadi dan naskah kuat dari Andri Cahyadi, film ini menghidupkan kembali kengerian mitos Jawa yang begitu dekat namun jarang disentuh dengan mendalam.
Tonton langsung Perewangan (2024) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan rasakan teror mistik yang mengguncang antara cinta seorang anak, dendam seorang ibu, dan kekuatan roh yang tak bisa dikendalikan.
