Sekala Niskala (2018) adalah film drama fantasi penuh makna spiritual yang mengangkat kisah kehilangan, hubungan kakak-beradik, dan konsep keseimbangan antara dunia nyata dan dunia tak kasatmata dalam filosofi Bali. Disutradarai oleh Kamila Andini, film ini menghadirkan perjalanan batin yang lembut, simbolik, dan puitis melalui mata seorang anak perempuan yang belajar menghadapi perpisahan.
SINOPSIS
Sekala Niskala (2018) berfokus pada kisah Tantri (Ni Kadek Thaly Titi Kasih) dan saudara kembarnya, Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena), dua anak yang hidup harmonis di pedesaan Bali. Mereka tak terpisahkan, selalu bermain bersama, berbagi rahasia kecil, dan bahkan memiliki ritual sendiri — mencuri telur dari sesajen keluarga, di mana Tantri selalu memakan bagian putihnya, dan Tantra bagian kuningnya. Namun suatu hari, kuning telur itu hilang — dan begitu pula Tantra.
Tantri tiba-tiba mendapati dunia tanpa kehadiran kembarannya. Tantra dirawat di rumah sakit karena sakit parah, dan sejak saat itu, Tantri mulai “tergelincir” ke dua dimensi berbeda — sekala (yang terlihat) dan niskala (yang tak terlihat). Melalui mimpi, tarian, dan bayangan, ia mencoba memahami makna kehilangan. Dunia nyata yang penuh duka berpadu dengan dunia spiritual yang dipenuhi warna, musik, dan gerak tubuh simbolis.
Setiap malam, Tantri membayangkan dirinya menari bersama Tantra di dunia yang penuh cahaya dan simbol-simbol Bali. Di sana, tubuh mereka dihiasi cat tubuh tradisional dan kostum upacara, menggambarkan proses perpisahan yang sakral namun menenangkan. Dalam satu adegan indah, Tantri menari di bawah cahaya lilin sambil berbisik, “Kau masih ada di dalam tarian ini.”
Film ini tidak menggunakan dialog berlebihan, melainkan mengandalkan visual, gestur, dan atmosfer magis yang merepresentasikan kesedihan, cinta, dan keabadian. Saat Tantri semakin dalam memasuki dunia niskala, batas antara kenyataan dan imajinasi pun kabur. Ia mulai menerima bahwa kehilangan bukanlah akhir, melainkan bentuk lain dari keberadaan.
Salah satu adegan paling menyentuh terjadi ketika sang ibu mencuci wajah Tantri yang dipenuhi cat tubuh setelah ritual tarian. Air yang mengalir perlahan menghapus warna, seolah menghapus ilusi bahwa dunia bisa berhenti berputar. Momen itu menjadi simbol bahwa penerimaan adalah langkah terakhir menuju kedamaian.
Sekala Niskala (2018) menampilkan perpaduan sempurna antara budaya Bali dan ekspresi sinematik yang mendalam. Setiap gerakan tari, setiap irama gamelan, dan setiap warna dalam film ini memiliki makna filosofis. Kamera bergerak tenang, seakan ikut berdoa bersama karakter-karakternya. Kamila Andini menuturkan kisah ini dengan kepekaan luar biasa, memperlihatkan bagaimana anak-anak memahami duka melalui cara mereka sendiri — bukan dengan kata-kata, tetapi dengan imajinasi.
Secara tematik, film ini mengeksplorasi filosofi sekala dan niskala, dua unsur yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Bali: dunia yang terlihat dan dunia yang tersembunyi. Dalam perjalanan Tantri, keduanya berpadu menjadi satu ruang emosional di mana cinta dan kehilangan saling berdampingan.
Klimaks film muncul saat Tantri menyadari bahwa ia tidak bisa lagi menari bersama saudaranya. Dalam keheningan upacara kremasi, ia menatap langit Bali yang tenang, sementara bayangan Tantra menari untuk terakhir kalinya di antara kepulan asap. Senyum kecil muncul di wajah Tantri — bukan karena bahagia, tetapi karena akhirnya ia memahami bahwa saudaranya tidak pergi, melainkan telah menyatu dengan alam dan semesta.
Film ini menutup dengan adegan simbolis: Tantri berdiri di tepi pantai, memandang cakrawala. Ombak dan angin seakan berbicara padanya, menyampaikan pesan tentang keseimbangan antara kehilangan dan kehidupan. Layar perlahan memudar dengan suara gamelan lembut, meninggalkan kesan bahwa setiap perpisahan memiliki keindahan tersendiri.
Sekala Niskala (2018) adalah karya sinema yang spiritual, menyentuh, dan penuh keindahan visual. Ia mengajarkan bahwa dalam duka ada cahaya, dalam kepergian ada keberlanjutan, dan dalam cinta selalu ada ruang untuk menerima.
Dengan sinematografi menawan karya Anggi Frisca, penampilan natural para aktor cilik, serta penyutradaraan penuh perasaan dari Kamila Andini, film ini menjadi salah satu mahakarya perfilman Indonesia modern yang mampu menembus hati penontonnya tanpa perlu banyak kata.
Tonton langsung Sekala Niskala (2018) subtitle Indonesia hanya di Filmkita21, dan rasakan keindahan kisah spiritual tentang kehilangan, cinta, dan penerimaan dalam harmoni budaya Bali yang magis.
