Talak 3 (2016) adalah film komedi romantis Indonesia yang mengangkat tema perceraian dan upaya rujuk kembali secara ringan namun bermakna. Sutradara Hanung Bramantyo bersama Ismail Basbeth mempersembahkan kisah pasangan yang bercerai lewat talak tiga namun ingin bersatu lagi — menyoroti aturan muhalil dalam pernikahan Islam dengan gaya santai dan penuh tawa.
SINOPSIS
Talak 3 (2016) menceritakan tentang Bagas (Vino G. Bastian) dan Risa (Laudya Cynthia Bella), pasangan yang telah resmi bercerai beberapa bulan lalu setelah Bagas menjatuhkan talak tiga kepada Risa. Walau tampak selesai secara legal, kenyataan ternyata sama beratnya: rumah kredit mereka terancam disita bank dan beban hidup kian menekan. Demi bertahan, keduanya harus bekerja sama dalam sebuah proyek besar yang bersifat sementara namun penting agar rumah mereka tidak diambil alih.
Dalam proses proyek itu, Bagas dan Risa kembali terpaksa menjalani waktu bersama — hari demi hari penuh canggung, kejutan, dan kenangan lama yang mulai muncul. Risa, yang ingin kembali ke masa lalu tetapi merasa aturan hukum agama menyulitkan (“muhalil” yang berarti seorang pria lain harus menikahi dulu Risa sebelum Bagas dapat rujuk secara sah), merasa berada di antara cinta dan integritas. Bagas pun mulai menyadari bahwa keinginannya rujuk bukan sekadar soal keinginan pribadi, tetapi tentang konsekuensi yang ia timbulkan.
Masalah makin rumit ketika Bagas dan Risa mencari seorang “suami kontrak” untuk Risa — pilihan jatuh ke Bimo (Reza Rahadian), teman lama mereka yang mencintai Risa diam-diam dan dianggap cocok. Walau niat awalnya pragmatis, Bimo menyuntikkan unsur emosional yang tak terduga ke dalam skema tersebut. Ia bukan hanya figur pengganti legal tapi juga menyimpan harapan sendiri: kesempatan untuk mendapatkan Risa bila Bagas benar-benar melepaskannya. Risa tersentak oleh loyalitas Bimo dan mulai mempertanyakan apakah ia benar-benar ingin kembali ke Bagas atau memilih jalannya sendiri.
Dari situ, Talak 3 menggabungkan elemen komedi situasional (seperti adegan kekacauan persiapan pernikahan kontrak dan reaksi konyol orang tua serta pihak bank), romansa yang manis (Bagas menyadari cinta Risa bukan sekadar rutinitas), dan refleksi sosial-agama tentang aturan talak dalam Islam. Film ini menunjukkan bahwa perceraian bukan akhir mutlak, tapi bisa jadi peralihan menuju pemahaman yang lebih dalam.
Ketika hari rujuk mendekat, Bagas harus memilih: apakah ia rela menunggu proses muhalil — yang berarti Risa menikah dan bercerai dahulu — atau menerima kenyataan bahwa cinta tidak bisa dipaksakan melalui aturan legal semata. Sementara itu, Risa melawan perasaan bersalah terhadap Bimo, harapan lama yang tak terungkap dan norma sosial yang mengikatnya. Tawa ringan muncul ketika Bank menelepon tengah malam, proyek mandek, dan Bagas serta Risa berkoordinasi seperti pasangan kawin baru padahal baru saja bercerai.
Pada akhirnya, Talak 3 (2016) menawarkan akhir yang optimistis dan hangat: meski aturan hukum dan sosial kadang terasa rumit, pilihan hati tetaplah utama. Bagas dan Risa menemukan bahwa rujuk bukan sekadar dikembalikan status, tetapi dipilih keduanya dengan sadar dan tulus. Film ini mengingatkan bahwa keberanian melangkah lagi setelah perpisahan adalah bentuk cinta yang sering terlewatkan.
Tonton langsung Talak 3 (2016) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan saksikan kisah pasangan yang berjuang menata kembali ikatan lewat tawa, air mata, dan kesetiaan baru.












